Web Hosting

Sejarah Terbentuknya Bumi

Berikut ini kami jelaskan informasi tentang Sejarah Terbentuknya Bumi dan teori-teori yang berkembang di masyarakat sampai saat ini adanya, silahkan simak Sejarah Terbentuknya Bumi

Sejarah Terbentuknya Bumi

Sejarah Terbentuknya Bumi => Bumi adalah planet ke tiga setelah markurius dan venus dalam tata surya, bumi merupakan pelanet yang paling lengkap dimana adanya oksigen, zat, partikel dan berbagai aspek kehidupan ekosistem di bumi berbeda dengan planet lain. Sejarah terbentuknya bumi beberapa teori mengungkapkan tentang kejadian-kejadian dan fenomena di masa lalu yang menceritakan tentang bumi dan alam semesta ini. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: Astronomical Unit). Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik. Sedangkan kala revolusinya adalah 365,25 hari. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti Bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Ionosfer,Termosfer, dan Eksosfer.

1. Teori Big Bang

Big bang (Big : Besar, Bang : Dentuman atau Ledakan) merupakan sebuah peristiwa ledakan besar yang menyebabkan pembentukan alam semesta berdasarkan kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta (dikenal juga dengan Teori Ledakan Dahsyat atau Model Ledakan Dahysat). Berdasarkan permodelan ledakan ini, alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, mengembang secara terus menerus hingga hari ini. Berdasarkan pengukuran terbaik tahun 2009, keadaan awal alam semesta bermula sekitar 13,7 miliar tahun lalu, yang kemudian selalu menjadi rujukan sebagai waktu terjadinya Big Bang tersebut. Teori ini telah memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat yang didukung oleh metode ilmiah beserta pengamatan.
Ilmuwan Georges LemaƮtre, seorang biarawan Katolik Roma Belgia, yang mengajukan teori ledakan dahsyat mengenai asal usul alam semesta, walaupun ia menyebutnya sebagai "hipotesis atom purba". Kerangka model teori ini bergantung pada relativitas umum Albert Einstein dan beberapa asumsi-asumsi sederhana, seperti homogenitas dan isotropi ruang. Persamaan yang mendeksripsikan teori ledakan dahsyat dirumuskan oleh Alexander Friedmann. Setelah Edwin Hubble pada tahun 1929 menemukan bahwa jarak bumi dengan galaksi yang sangat jauh umumnya berbanding lurus dengan geseran merahnya, sebagaimana yang disugesti oleh LemaƮtre pada tahun 1927, pengamatan ini dianggap mengindikasikan bahwa semua galaksi dan gugus bintang yang sangat jauh memiliki kecepatan tampak yang secara langsung menjauhi titik pandang kita: semakin jauh, semakin cepat kecepatan tampaknya.

2. Pengembangan Alam Semesta

Alam semesta mengembang pertama kali diketahui dan dilaporkan oleh astronom Amerika Edwin Hubble (1889 – 1953) berdasarkan pengamatannya pada bintang kembar cygni 61, melalui teleskop di bumi. Edwin Hubble menemukan 2 bintang kembar cygni 61 tersebut bergeser saling menjauh, penemuannya ini dipublikasikannya pada tahun 1929. Bintang kembar cygni 61 berada di konstelasi sygnus, berjarak 11,4 tahun cahaya dari matahari kita (1 tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam 1 tahun = 9460730472580,8 kilometer). Gambar di bawah ini memperlihatkan 2 photo bintang kembar cygni 61 berselang 32 tahun pengamatan.
Pergeseran bintang kembar cygni 61 ini terlihat juga pada 2 photo bintang kembar cygni yang diamati pada tahun 2000 dan 2005. Peristiwa seketika saat big bang dimulai, saat ruang dan waktu tercipta dan semua materi dalam cosmos mulai mengembang. Anda bisa membayangkan pengembangan alam semesta ini seperti balon yang ditiup. Selanjutnya belum terbentuk ruang sampai setidaknya 300 ribu tahun setelah big bang, ketika alam semesta mendingin hingga 3 ribu derajat. Pada temperatur ini, elektron-elektron berkombinasi dengan inti atom membentuk atom-atom netral. Dengan tidak adanya elektron-elektron bebas yang tertinggal mengakibatkan terjadi hamburan photon-photon cahaya, alam semesta berubah menjadi transparan karena radiasi (cahaya yang kita lihat sekarang sebenarnya adalah radiasi latar belakang cosmik). Bintang-bintang dan galaksi-galaksi mulai terbentuk sekitar 1 milyar tahun setelah big bang, dan kemudian, sederhananya alam semesta terus berkembang membesar dan mendingain, penciptaan kondisi kondusif untuk kehidupan.Usia alam semesta dari mulai 180 milyart tahun hingga terakhir diperbaharui menjadi 13.7 milyar tahun

Kesimpulan

Menurut model ledakan dahsyat, alam semesta mengembang dari keadaan awal yang sangat padat dan panas dan terus mengembang sampai sekarang. Secara umum, pengembangan ruang semesta yang mengandung galaksi-galaksi dianalogikan seperti roti kismis yang mengembang. Gambar di atas merupakan gambaran konsep artis yang mengilustrasikan pengembangan salah satu bagian dari alam semesta rata. Sampai sekarang bumi masih berdiri kokoh dengan tanpa tali, tanpa tiang penyangga, tanpa mesin, tanpa sinyal radio namun bisa berputar dan mengambang dengan sendirinya, inilah yang seharusnya membuat kita sadar bahwa itulah ciptaan Tuhan YME, ciptaannya bisa semegah ini tentu kita tidak bisa membayangkan bagaimana kemegahan sang penciptanya itu sendiri, semoga dengan adanya pembelajaran ini kita semakin sadar dan semakin pasrah bahwa kita tidak memiliki apa-apa. Allah yang memiliki segalanya.
Demikian informasi tentang Sejarah Terbentuknya Bumi dan teori-teori yang berkembang di masyarakat sampai saat ini adanya. Semoga bermanfaat.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Terbaru

Kunjungan Hari Ini

pagerank

sirmanggisak.blogspot.com Alexa/PageRank